UJIAN MIKROBIOLOGI

  1. Cari 1 jurnal tentang bakteri (mikroorganisme) yang berkontribusi dalam kasus nosokomial infeksi. Buat ringkasan lebih kurang 100 kata. Serahkan hard copy nya.

Jawab : 
Menurut INICC (2010) mikroorganisme yang menyebabkan terjadinya infeksi nosokomial yakni Enterococcus, Providencia, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Acinetobacter baumannii, Stenotrophomonas, Escherichia coli, Klebsiella pneumonia dan Candida albicans. Persentase mikroorganisme yang menyebabkan terjadinya infeksi nosokomial yakni Staphylococcus aureus sebesar 34%, Pseudomonas aeruginosa dan Escherichia coli sebesar 32%, Candida albicans sebesar 10% dan Acinetobacter baumannii sebesar 7%. Staphylococcus aureus merupakan bakteri pemeran utama yang menyebabkan terjadinya infeksi nosokomial sebesar 34% diikuti dengan Pseudomonas aeruginosa dan Escherichia coli. Bakteri Staphylococcus aureus yang merupakan bakteri gram positif dengan karekteristiknya antara lain tidak memiliki endospora, tidak berkapsul dan memiliki dinding bakteri yang tersusun atas peptidoglikan, memiliki daerah zona hambat terbesar sedangkan bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Escherichia coli masing-masing termasuk dalam golongan bakteri gram negatif, dimana dinding sel bakteri Gram negatif tersusun atas lipopolisakarida, memiliki zona hambat yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan Bakteri Staphylococcus aureus.

Referensi:
Nur, J., Zaraswati D. dan As’adi A. 2013. Bioaktivitas getah pelepah pisang Ambon Musa            paradisiaca var sapientum terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeuroginosa dan Escherichia coli. Hasanuddin University.

    2.      Bagaimana host (induk semang) mempertahankan diri terhadap invasi mikroorganisme?

Jawab:
            Kulit dan struktur-struktur yang menyertainya merupakan penghalang yang hebat bagi pertumbuhan dan penetrasi virus dan bakteri. Keringat dan sekresi-sekresi lainnya cenderung menjaga pH yang rendah dipermukaan epidermis, sehingga mencegah propagasi berbagai jenis patogen (organisme yang menyebabkan penyakit). Flora alamiah adalah bakteri-bakteri yang secara alamiah tumbuh dipermukaan kulit serta di dalam lekukan-lekukan dan duktus-duktus di tubuh. Flora alamiah itu saling menjaga pertumbuhan populasi masing-masing dan selain itu juga berperan sebagai penghalang bagi pertumbuhan mikroorganisme-mikroorganisme asing.
            Seandainya barisan pertahanan kulit itu dapat dipenetrasi oleh penyerang, masih ada berbagai respon internal yang merupakan bagian dari rangkaian sistem-sistem pertahanan tubuh. Pembentukan interferon terutama dirangsang oleh kehadiran virus. Interferon adalah protein-protein kecil yang dihasilkan dalam sebuah sel yang diserang oleh virus. Interferon bekerja melindungi sel-sel yang bertetangga dengan sel tersebut dari invasi virus, dengan cara melekatkan diri pada sel-sel tersebut untuk mencegah pembentukan protein virus.

Referensi:

Fried, G.H. dan George J. H. 2005. Biologi Edisi Kedua. Penerbit Erlangga: Jakarta.

     3.      Tuliskan beberapa faktor virulensi yang dimiliki bakteri!

Jawab: 
Faktor virulensi bakteri adalah fimbria (pili), kapsul, vesikel ekstrasel, lipopolisakarida, enzim, asam lemak rantai pendek, dan produk berberat molekul rendah seperti amonia dan H2S.

Referensi:

Walton, R. E. dan Mahmoud T. 2008. Prinsip dan Praktik Ilmu Endodonsia. Penerbit Buku          Kedokteran EGC: Jakarta.

      4.      Tuliskan jenis-jenis bakteri yang normal ditemukan di
·         Nasopharing
·         Rongga mulut
·         Mata
Jawab:
·         Nasopharing : Staphylococcus epidermidis, Streptococcus pneumoniae, Hemofilus influenza, Staphylococcus aureus, Kleibsiela, Aerobacter, Amoeba proteus dan Pseudomonas aeroginosa.

Referensi:

Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar: Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Penerbit Salemba Medika: Jakarta.

 

Pratami, H.A., Ety A. Dan Prambudi R. 2013. Identifikasi Mikroorganisme Pada Tangan Tenaga Medis dan Paramedis di Unit Perinatologi Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung. Medical Journal of Lampung University. Vol.2, No. 5. ISSN: 2337- 3776

·         Rongga mulut : Streptococcus sanguis , Streptococcus gordonii , Staphylococcus aureus, Candida albicans, Klebsiella pneumoniae, Streptococcus mutans/Streptococcus viridans, Staphylococcus sp dan Lactobacillus sp.

Referensi:

Baharutan, A., Fredine E. S. R. Dan Standy S. 2015. Pola bakteri penyebab infeksi nosokomial pada ruang perawatan intensif anak  di BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal e-Biomedik. Vol. 3, No.1.

Gaib, Zulfikar. 2013. Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya Kandidiasis Eritematosa pada pengguna gigi tiruan lengkap. Jurnal e-GIGI. Vol.1, No.2.

Hardiata, Widyastuti Ayu. 2016. Perbedaan jumlah flora normal rongga mulut pada usia   lanjut dan dewasa yang pernah menerima pengobatan antibiotik di Bandar Lampung. Skripsi.

Komariah dan Ridhawati S. 2012. Kolonisasi Candida dalam Rongga Mulut. Majalah       Kedokteran FK UKI. Vol. XXVIII, No.1.

Warbung, Y. Y., Vonny N. S. W. dan Jimmy P. 2013. Daya Hambat Ekstrak Spons Laut Callyspongia sp terhadap Pertubuhan Bakteri Staphylococcus aureus . Jurnal e-GIGI. Vol.1, No.2.

·         Mata : Kuman Streptococcus spp , Staphlocococcus epidermidi , Bacillus subtilis

Referensi :

Lolowang, M., J. Porotu`o dan F. Rares. 2014. Pola bakteri aerob penyebab konjungtivitis pada penderita rawat jalan di Balai Kesehatan Mata masyarakat Kota Manado. Jurnal e-Biomedik. Vol.2, No.1.

     5.      Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang hubungan (Relationship) antara host (induk semang) dengan parasit.

Jawab:
Parasit adalah organisme yang hidup permanen atau sementara dalam tubuh host dengan tujuan mengambil sumber makanan dan mendapatkan perlindungan dari host.Host adalah organisme yang menampung parasit tersebut. Suatu organisme yaitu parasit mendapatkan makanannya dari organisme lain yaitu inang atau hostnya yang tersakiti atau paling tidak kehilangan sebagian energi atau materi dalam proses tersebut disebut parasitisme. Organisme yang hidup di dalam inangnya seperti cacing pita dan parasit malaria disebut endoparasit, parasit lain yang sebagian makan pada permukaan eksternal suatu inang, sepert nyamuk dan afid disebut ektoparasit.

Referensi:

Campbell, N. A., J. B. Reece dan L. G. Mitchell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid III. Erlangga: Jakarta.

     6.      Jumlah flora normal dirongga mulut dapat menurun pada pemberian antibiotik! Jelaskan

Jawab: 
Komposisi flora normal mulut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor penjamu, pola makan dan penggunaan antibiotik. Faktor lain yang mempengaruhi keseimbangan populasi bakteri di mulut adalah oral hygiene, penyakit sistemik, penyakit periodontal, dan berbagai lesi di dalam mulut. Antibiotik dapat mengganggu keseimbangan kuman di dalam mulut yang mengakibatkan jamur candida berkembang tidak terkontrol sehingga menyebabkant thrush. Saliva juga berfungsi protektif terhadap keseimbangan populasi di dalam mulut. Penggunaan antibiotik pada penyakit periodontal atau penyakit infeksi lainnya menyebabkan kecenderungan pertambahan jumlah Staphylococcus, sp. Pada rongga mulut. Mikroorganisme ini mudah resisten terhadap antibiotik dan dapat menyebabkan super infeksi.
            Berdasarkan spektrumnya, antibiotika dibagi menjadi dua jenis yaitu narrow spectrum dan broad spectrum. Penggunaan jenis narrow spectrum hanya bisa memusnahkan salah satu jenis bakteri apakah bakteri gram positif maupun negatif. Tetapi penggunaan jenis broad spectrum dapat membunuh semua jenis bakteri, termasuk flora normal. Flora normal yang ada dapat mati dan muncullah bakteri yang bersifat patogen.

Referensi:
Artikel Poltekkes Jakarta.

Hardiata, Widyastuti Ayu. 2016. Perbedaan jumlah flora normal rongga mulut pada usia   lanjut dan dewasa yang pernah menerima pengobatan antibiotik di Bandar Lampung. Skripsi.


       7.      Jelaskan beberapa fungsi dari flora normal

Jawab:
Beberapa fungsi dari flora normal:
·         Memproduksi nutrisi (vitamin k, folat, pyridoxine, biotin, riboflavin)
·         Flora normal mencegah timbulnya kolonisasi mikroba patogen
·         Flora normal bersifat antagonis dengan bakteri lain yang merugikan
·         Flora normal menstimulus perkembangan jaringan tertentu seperti jaringan limpatik
·         Flora normal menstimulus produksi antibodi
·         Menutupi tempat penempelan potensial untuk invasi mikroba patogen
·         Resistensi kolonisasi, menempati lingkungan mikro secara lebih efektif daripada patogen
·         Sebagai komensal
·         Menghasilkan senyawa yang beracun untuk mikroorganisme lainnya

Referensi:
Direktori file UPI

Hardiata, Widyastuti Ayu. 2016. Perbedaan jumlah flora normal rongga mulut pada usia   lanjut dan dewasa yang pernah menerima pengobatan antibiotik di Bandar Lampung. Skripsi.

     8.      Apa yang dimaksud dengan:
·         Opportunistik patogen
·         Patogen
·         Resident mikroorganisme

Jawab:
     ·         Opportunistik patogen yaitu tidak patogen pada individu sehat tetapi akan menjadi patogen pada individu dengan kondisi immunokompromis.

Referensi:

Febriani, Teti Hasmi. 2014. Uji daya antifungi jus buah pare (Momordica charantia L)       terhadap daya hambat pertumbuhan Candida albicans secara in vitro. Skripsi.

     ·         Patogen adalah mikroorganisme yang menyebabkan penyakit.

Referensi:

Fried, G.H. dan George J. H. 2005. Biologi Edisi Kedua. Penerbit Erlangga: Jakarta.

     ·         Resident mikroorganisme (flora tetap) adalah flora yang menetap di kulit pada sebagian besar orang sehat yang ditemukan di lapisan epidermis dan di celah kulit. flora tetap terdiri atas mikroorganisme jenis tertentu yang biasanya dijumpai pada bagian tubuh tertentu dan pada usia tertentu pula, jika terjadi perubahan lingkungan, mereka akan segera kembali seperti semula. Adanya lemak dan kulit yang mengeras membuat flora tetap sulit lepas dari kulit meskipun dengan surgical scrub.

Referensi:


Rachmawati, F. J. Dan Shofyatul Y. T. 2008. Perbandingan Angka Kuman pada Cuci Tangan dengan Beberapa Bahan Sebagai Standarisasi Kerja di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia. LOGIKA. Vol. 5, No.1. ISSN: 1410-2315.

0 komentar:

Post a Comment

My Instagram