Pembuatan Skeleton Bullfrog

Kodok kelihatannya memang menggelikan karena pada kulitnya ada yang menonjol menonjol. tapi kasihan juga kalau kodoknya mau diambil kerangkanya:(
Dari hari minggu(6/12/15) kami uda membedah 8 kodok. bayangin 8 KODOK. kodokkan punya hak juga buat hidup. hiks T_T dan besoknya dari 8 kerangka yang kelihatan cuma 4 alias 4 lagi hilang dan 4 yang kelihatan rangkanya becopotan dan sebagian hilang. jadinya para panglima alias cowok-cowok berburu kodok lagi malamnya. 

Sedikit cerita, malam itu juga aku,pegy sama shahnaz bantuin para cowok cowok nyari kodok(akbar,fatri,marcelino,rizky). Awalnya kami ke kampus B FKH karena disitu katanya ada dan terjangkau dari kos(karena uda jam tgah 9 dan jam 10 kos tutup), nyari dikubangan pertama kodoknya kecil2, pindah ke kubangan kedua eh malah jumpa ular(kabur), pindah ke dekat ruangan bekas kandang ayam, eh jumpa sama gambar orang yang matanya langsung natap kekami alhasil kabur lagi. disini aku udah ketakutan(Asli serem kalau malam. katanya juga angker) dan terakhirnya kami pindah tempat ke Limpook. keliling2 cuma terdengar suaranya aja kodoknya kagak muncul2. terakhirnya karena gak dapat juga di daerah situ, para panglima pergi ke daerah mesjid yang dekat lampu merah. dan kami pulang karena uda jam 9 lewat. Sebagai saran kalau mau praktikum tentang kodok, kalau bisa kodoknya udah dicari jauh jauh hari soalnya nyari kodok ternyata susah hahaha.

tapi mau gimana lagi. Selain tugas dari sini kami dapat pembelajaran gimana teknik pembiusan pada kodok, pengulitan, pembedahan, bagian organ-organ dalam dan yang terakhir kerangkanya. Nah, kalau gak ada kerangkanya kami gak bisa masuk lab minggu depan hehehe

Cara Membuat Kerangka pada Kodok:
1. yang pastinya cari kodoknya terlebih dahulu. Nah kalau bisa kodoknya minimal sebesar 3 jari(karena sebesar 3 jari aja kerangkanya kecil dan rapuh. gimana kalau lebih kecil dari situ)

2.Gunakan teknik single/double pitching untuk membius kodok.

Single Pitching adalah suatu metoda yang dilakukan dengan cara menusukkan jarum/alat penusuk kedalam otak. Penusukan dilakukan pada bagian foramen occipitale (persambungan antara medulla spinalis dengan medulla oblongata). Tujuannya sama seperti anastesi atau pembiusan. Setelah hewan diperlakukan dengan cara Single Pitching (misalnya Rana esculenta/Katak Hijau) maka tidak lama setelah itu hewan tersebut akan tampak seperti terbius. Oiya, single pitching hanya dilakukan dengan satu kali tusukan. Berbeda dengan double pitching yang dilakukan dengan dua kali tusukan.
Heuum.
Satu lagi perbedaan antara Single Pitching dan Double Pitching. Yaitu pada efek mati rasa yang ditimbulkannya. Pada Single Pitching, semua organ dalam hewan yang bersangkutan masih berfungsi seperti biasa. Misalnya cor (jantung), hepar (hati), pulmo (paru-paru) dan ren (ginjal) masih tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Namun pada perlakuan Double Pitching, organ dalam hewan yang bersangkutan dapat dipastikan tidak dapat berfungsi lagi. Yah, analoginya sama seperti bius mati
Oiya, metoda Single Pitching dan Double Pitching ini bisa dilakukan disaat kita tidak mempunyai alat bius seperti chloroform. Disaat yang mendesak dan  dengan alat seadanya, metoda ini sangat membantu lho :D Tapi ingat, jangan salah lokasi disaat menusukkan jarum ! ! Kalau salah dalam menusuk, yang ada malah menganiaya hewannya ! ! Penusukkan yang benar ditandai dengan tidak adanya darah yang keluar dari daerah yang kita tusuk. Kalau pada saat penusukan keluar darah, berarti kita telah salah dalam memilih lokasi (https://muthisuju.wordpress.com/2012/03/14/single-pitching-or-double-pitching/)
3. Setelah itu dilepasin bajunya alias dikuliti kemudian buang organ dalamnya 

4. Setelah itu kita ikat pakai benang dan lidi supaya rangkanya tetap lurus pada proses perebusan. sesudah diikat kita rebus kodoknya agar dagingnya melembut dan bisa dibersihkan. 
5. nah proses terakhir yaitu penjemuran, tujuannya agar rangkanya tidak bauk.

0 komentar:

Post a Comment

My Instagram