“PULLORUM”

     Penyakit pullorum atau yang dikenal juga sebagai penyakit berak kapur disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella pullorum. S. Pullorum adalah bakteri gram negatif yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh unggas dan dapat menyebabkan kematian ayam pedaging sampai 80-100%. Biasanya ayam yang terkena penyakit berak kapur, meskipun kelihatannya sudah sembuh, sesungguhnya masih mengidap penyakit yang dapat ditularkan pada ayam lain atau keturunannya.

Gejala klinis penyakit pullorum pada ayam:
  • ·         Nafsu makan berkurang
  • ·         Tubuh ayam lemah
  • ·         Bulu kusam sayap menggantung
  • ·         Kotoran mencret berwarna putih dan lengket
  • ·         Banyak melekat pada bulu di sekitar dubur.
  • ·         Penyerangan pada anak ayam menyebabkan kematian tinggi
  • ·         Pada pemeriksaan bedah bangkai terlihat peradangan pada saluran pencernaan, hati bengkak, jantung bercak-bercak putih.

Cara penularan penyakit pullorum pada ayam :

  • ·         Secara kongenital/vertikal : dari induk ke anak, saat telur di ovarium, oviduk atau kloaka.
  • ·         Secara horisontal : oral, melalui pakan, air minum dan litter yg terkontaminasi. aerogen/udara pernapasan: dalam mesin tetas melalui: debu, bulu-bulu, anak ayam dan pecahan cangkang

Penanggulangan penyakit pullorum pada ayam:
  • ·         Menjaga sanitasi kandang dan mesin tetas. Fumigasi dengan formaldelhida 40%.
  • ·         Pemberian vaksinasi sama halnya pada kolera.
  • ·         Bila ayam terkena sudah parah, sebaiknya dimusnahkan.


Pengendalian penyakit pullorum pada ayam:

  •       Perusahaan pembibit yg terserang salmonellosis dilarang keluarkan telur tetas, ayam mati ataupun hidup, kecuali untuk diagnosis. 
  • Ayam yang mati dibakar dan dikubur.
  • Uji masal pada unggas di atas 4 bulan, yg positif dimusnahkan.
  • Peternakan yg positif mengandung penyakit dilarang lalu lintas orang, kecuali petugas dan orang yg keluar dari peternakan tersebut harus di suci hamakan.


0 komentar:

Post a Comment

My Instagram