GENETIKA

HUKUM HARDY WEINBERG
            Hukum Hardy Weinberg menyatakan bahwa populasi tidak mengalami evolusi, yakni frekuensi alel dan genotip dalam gen pool tidak mengalami perubahan selama beberapa generasi. Hukum Hardy Weinberg berfungsi sebagai parameter evolusi dalam suatu populasi. Bila salah satu saja syarat tidak dipenuhi maka frekuensi gen berubah, artinya populasi tersebut telah dan sedang mengalami evolusi.
            Hukum Hardy Weinberg menyebutkan apabila tidak ada faktor-faktor yang dapat mengubah frekuensi gen pada suatu populasi dan populasi tersebut mengadakan perkawinan secara acak dari generasi ke generasi berikutnya maka frekuensi gen tersebut tidak akan mengalami perubahan. Faktor-faktor yang dapat mengubah frekuensi gen dalam suatu populasi adalah:
1.      Populasi sangat besar
2.      Terisolasi dari populasi lain
3.      Tidak terjadi mutasi dari satu keadaan alel kepada yang lainnya.
4.      Perkawinan acak
5.      Tidak ada seleksi alam, yaitu setiap genotip yang dipersoalkan dapat bertahan hidup sama seperti yang lainnya.
Hukum Hardy Weinberg dapat diterapkan dalam menghitung frekuensi alel pada suatu populasi. Keseimbangan dari frekuensi alel dalam pusat gen dapat ditulis dengan p2+2pq+q2
·         p2 adalah presentase individu dominan homozigot
·         p adalah frekuensi alel dominan
·         q2 adalah presentase individu resesif homozigot
·         q adalah frekuensi alel resesif
·         2pq adalah prsentase individu heterozigot
Jika suatu populasi sesuai dengan kondisi yang menjadi dasar dari rumus ini, maka tidak akan ada perubahan dalam frekuensi gamet atau zigot dari generasi ke generasi.





GEN LETAL
            Gen letal atau gen kematian adalah gen yang dalam keadaan homozigotik dapat menyebabkan kematian individu yang memilikinya. Ada gen letal yang bersifat dominan, ada pula yang resesif.
1.      Gen Letal Dominan
Gen letal dominan adalah gen yang menyebabkan kematian sebelum individu mencapai usia reproduktif.
Pada ayam dikenal gen dominan C yang bila homozigotik akan bersifat letal dan menyebabkan kematian. Alelnya resesif c mengatur pertumbuhan tulang normal. Ayam heterozigot Cc dapat hidup, tetapi memperlihatkan cacat, yaitu memiliki kaki pendek. Ayam demikian disebut ayam redep (Creeper). Meskipun ayam ini nampak biasa, tetapi ia sesungguhnya menderita penyakit keturunan yang disebut achondroplasia.
2.      Gen Letal Resesif
Gen letal resesif akan menyebabkan kematian hanya bila muncul dalam keadaan homozigot.
Pada manusia dikenal gen letal resesif yang bila homozigotik akan memperlihatkan pengaruhnya letal, yaitu timbulnya penyakit Ichtyosis congenita. Kulit menjadi kering dan bertanduk. Pada permukaan tubuh terdapat bendar-bendar berdarah. Biasanya bayi telah mati dalam kandungan.
            Gen letal dominan dalam keadaan heterozigotik akan memperlihatkan sifat cacat, tetapi gen letal resesif tidak demikian. Maka, lebih mudah kiranya untuk mendeteksi hadirnya gen letal dominan pada suatu individu daripada gen letal resesif. Gen-gen letal dapat dihilangkan dengan jalan mengadakan perkawinan berulang kali pada individu yang menderita cacat akibat adanya gen letal.








DAFTAR PUSTAKA
Mulliadi, Dudung dan Johar Arifin. 2010. Pendugaan Keseimbangan Populasi dan Heterozigositas Menggunakan Pola Protein Albumin Darah pada Populasi Domba Ekor Tipis (Javanese Thin Tailed) di Daerah Indramayu. Jurnal Ilmu Ternak, Vol. 10 No. 2: 65-72.
Suryo. 2013. Genetika Untuk Strata 1. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.


0 komentar:

Post a Comment

My Instagram